PENGUJIAN TOKSISITAS SUBKRONIK EKSTRAK ETANOL DAUN BIDARA (Ziziphus mauritiana L.) TERHADAP FUNGSI GINJAL MENCIT PUTIH JANTAN

  • Ria Afrianti Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang
  • Diza Sartika Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang
  • Nurul Azira Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang
Keywords: Ziziphus mauritiana L., Toksisitas Subkronik, Fungsi Ginjal

Abstract

Abstrak

 

Uji toksisitas subkronik dilakukan untuk mengetahui efek toksik dari sediaan uji yang diberikan secara oral pada hewan uji selama 28 atau 90 hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek toksik dan variasi dosis ekstrak etanol daun bidara terhadap fungsi ginjal mencit putih jantan. Penelitian ini menggunakan mencit putih jantan sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (Na-CMC 0,5%), dosis 100mg/KgBB, 200mg/KgBB, 400mg/KgBB dan 800mg/KgBB. Pada pengujian ini dapat diamati kadar kreatinin, rasio berat organ ginjal, dan makroskopik organ ginjal. Hasil pengujian dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan ANOVA satu arah yang dilanjutkan uji Duncan. Hasil rata-rata pemeriksaan kadar kreatinin secara berturut-turut adalah 0,84mg/dl, 0,68mg/dl, 0,52mg/dl, 0,40mg/dl dan 0,32mg/dl. Hasil perhitungan rasio berat organ ginjal secara berturut-turut dari kelompok I sampai V adalah 1,44%, 1,25%, 1,44%, 1,46% dan 1,73%.  Hasil analisis ANOVA satu arah terhadap kadar kreatinin dan rasio berat organ  terdapat perbedaan secara signifikan terhadap kelompok hewan uji (P<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya penurunan kadar kreatinin serta mempengaruhi rasio berat organ ginjal dan makroskopik organ ginjal. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa ekstrak etanol daun bidara menimbulkan gejala toksik terhadap rasio berat organ ginjal pada dosis 200mg/KgBB, 400mg/KgBB dan 800mg/KgBB serta makroskopik organ ginjal pada dosis 100mg/KgBB dan dosis 800mg/KgBB, tetapi tidak menimbulkan gejala toksik pada pemeriksaan kadar kreatinin dan variasi dosis tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap fungsi ginjal mencit putih jantan seiring dengan peningkatan dosis.

Author Biographies

Ria Afrianti, Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang

Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang

Diza Sartika, Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang

Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang

Nurul Azira, Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang

Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang

Published
2023-10-02