PENGARUH PERBEDAAN PELARUT TERHADAP KADAR TOTAL FENOLIK DAN KADAR TOTAL FLAVONOID EKSTRAK DAUN KITOLOD (Isotoma longiflora (L.)

  • Septiana Laksmi Ramayani Politeknik Katolik Mangunwijaya Semarang
  • Risza Widi Octaviana Politeknik Katolik Mangunwijaya Semarang
  • Sekar Seto Asokawati Politeknik Katolik Mangunwijaya Semarang
Keywords: ekstrak daun kitolod, ekstraksi pelarut, kadar total fenolik, kadar total flavonoid

Abstract

Abstrak

Ekstrak etanolik daun kitolod (Isotoma longiflora (L).) diketahui mampu menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans penyebab karies gigi, namun termasuk dalam kategori sedang. Aktivitas antibakteri ekstrak daun kitolod karena mengandung senyawa fenolik dan flavonoid. Aktivitas antibakteri berkaitan dengan kadar senyawa yang terkandung. Salah satu cara untuk meningkatkan kadar senyawa dapat dilakukan penggantian pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan pelarut terhadap kadar total fenolik dan kadar total flavonoid ekstrak daun kitolod. Jenis pelarut yang digunakan adalah etanol 96% dan methanol. Analisa data dilakukan dengan uji non parametrik Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jenis pelarut berpengaruh signifikan terhadap kadar total fenolik dan flavonoid ekstrak daun kitolod. Pelarut metanol menghasilkan kadar total fenolik dan flavonoid yang lebih tinggi daripada pelarut etanol.

Author Biographies

Septiana Laksmi Ramayani, Politeknik Katolik Mangunwijaya Semarang

Politeknik Katolik Mangunwijaya Semarang

Risza Widi Octaviana, Politeknik Katolik Mangunwijaya Semarang

Politeknik Katolik Mangunwijaya Semarang

Sekar Seto Asokawati, Politeknik Katolik Mangunwijaya Semarang

Politeknik Katolik Mangunwijaya Semarang

Published
2021-10-18