FORMULASI GEL HAND SANITIZER EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN KUNYIT (Curcuma domestica Val) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus

  • Yahdian Rasyadi Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang, Indonesia
  • Miftahur Rahmi Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang, Indonesia
  • Serli Monika Indarti Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang, Indonesia
Keywords: Gel hand sanitizer, Curcuma domestica Val, Antibakteri, Staphylococcus aureus

Abstract

ABSTRAK

 

Telah dilakukan penelitian tentang formulasi gel hand sanitizer ekstrak etil asetat daun kunyit (Curcuma dometica Val) dan uji aktivitas terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Gel hand sanitizer ekstrak etil asetat daun kunyit dibuat menjadi empat formula yaitu F0 (basis), F1 (ekstrak etil asetat daun kunyit 6%), F2 (ekstrak etil asetat daun kunyit 12%), F3 (ekstrak etil asetat daun kunyit 18%). Evaluasi gel hand sanitizer meliputi pemeriksaan uji daya sebar, uji daya  lekat, pemeriksaan viskositas, pemeriksaan stabilitas (organoleptis, homogenitas, pemeriksaan pH, cycling test) dan uji iritasi kulit. Uji aktivitas antibakteri sediaan gel hand sanitizer dilakukan dengan metode difusi dan dianalisis dengan uji ANOVA satu arah kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa gel hand sanitizer stabil secara fisika selama penyimpanan enam minggu. Hasil uji aktivitas antibakteri sediaan gel hand sanitizer memberikan diameter daya hambat sebesar F0 (0 mm), F1 (4,33 mm), F2 (6,43 mm), dan F3 (8,23 mm). Hasil analisis ANOVA satu arah menunjukkan bahwa pengaruh sediaan gel hand sanitizer ekstrak etil asetat daun kunyit terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus memiliki nilai sangat signifikan sebesar 0,000 (p˂0,05). Uji Duncan memberikan nilai sangat signifikan antara F0, F1, F2, dan F3. Dari data evaluasi fisik dan uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun kunyit dapat diformulasikan menjadi gel hand sanitizer sebagai antibakteri, F3 menunjukkan aktivitas antibakteri yang besar diantara semua formula, tapi lemah berdasarkan tabel respon hambatan mikroba menurut Clinical and  Laboratory Standard Institute (CLSI) 2012.

Author Biographies

Yahdian Rasyadi, Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang, Indonesia

Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang, Indonesia

Miftahur Rahmi, Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang, Indonesia

Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang, Indonesia

Serli Monika Indarti, Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang, Indonesia

Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia, Padang, Indonesia

Published
2021-10-18