JAFP (Jurnal Akademi Farmasi Prayoga) http://jurnal3.akfarprayoga.ac.id/index.php/JAFP <p><strong>About the journal</strong></p> <p>Jurnal Akademi Farmasi Prayoga (JAFP)&nbsp; merupakan jurnal yang dikelola oleh Program Studi D3 Farmasi Akademi Farmasi Prayoga Padang. JAFP terbit 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu pada bulan Mei dan November setiap tahunnya. JAFP menerima naskah penelitian (<em>research article</em>) dan review (<em>review article</em>) dalam bidang seputar kefarmasian, baik mengenai sains farmasi maupun farmasi komunitas. Cakupan dalam bidang sains farmasi yaitu Biologi Farmasi dan Farmakognosi, Kimia Farmasi, Farmasetika, Farmakologi dan Toksikologi, dan juga Bioteknologi. Cakupan dalam bidang farmasi komunitas yaitu Farmasi Rumah Sakit, Farmasi Klinis, Farmasi Komunitas, Manajemen Farmasi, dan Farmasi Sosial.</p> Akademi Farmasi Prayoga Padang en-US JAFP (Jurnal Akademi Farmasi Prayoga) 2548-141X PENGUJIAN TOKSISITAS SUBKRONIK EKSTRAK ETANOL DAUN BIDARA (Ziziphus mauritiana L.) TERHADAP FUNGSI GINJAL MENCIT PUTIH JANTAN http://jurnal3.akfarprayoga.ac.id/index.php/JAFP/article/view/100 <h1>Abstrak</h1> <p>&nbsp;</p> <p>Uji toksisitas subkronik dilakukan untuk mengetahui efek toksik dari sediaan uji yang diberikan secara oral pada hewan uji selama 28 atau 90 hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek toksik dan variasi dosis ekstrak etanol daun bidara terhadap fungsi ginjal mencit putih jantan. Penelitian ini menggunakan mencit putih jantan sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (Na-CMC 0,5%), dosis 100mg/KgBB, 200mg/KgBB, 400mg/KgBB dan 800mg/KgBB. Pada pengujian ini dapat diamati kadar kreatinin, rasio berat organ ginjal, dan makroskopik organ ginjal. Hasil pengujian dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan ANOVA satu arah yang dilanjutkan uji Duncan. Hasil rata-rata pemeriksaan kadar kreatinin secara berturut-turut adalah 0,84mg/dl, 0,68mg/dl, 0,52mg/dl, 0,40mg/dl dan 0,32mg/dl. Hasil perhitungan rasio berat organ ginjal secara berturut-turut dari kelompok I sampai V adalah 1,44%, 1,25%, 1,44%, 1,46% dan 1,73%.&nbsp; Hasil analisis ANOVA satu arah terhadap kadar kreatinin dan rasio berat organ&nbsp; terdapat perbedaan secara signifikan terhadap kelompok hewan uji (P&lt;0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya penurunan kadar kreatinin serta mempengaruhi rasio berat organ ginjal dan makroskopik organ ginjal. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa ekstrak etanol daun bidara menimbulkan gejala toksik terhadap rasio berat organ ginjal pada dosis 200mg/KgBB, 400mg/KgBB dan 800mg/KgBB serta makroskopik organ ginjal pada dosis 100mg/KgBB dan dosis 800mg/KgBB, tetapi tidak menimbulkan gejala toksik pada pemeriksaan kadar kreatinin dan variasi dosis tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap fungsi ginjal mencit putih jantan seiring dengan peningkatan dosis.</p> Ria Afrianti Diza Sartika Nurul Azira ##submission.copyrightStatement## 2023-10-02 2023-10-02 8 2 1 11 AKTIVITAS ANTIBAKTERI GEL EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG GARCINIA COWA ROXB. TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS http://jurnal3.akfarprayoga.ac.id/index.php/JAFP/article/view/104 <h1>Abstrak</h1> <p>&nbsp;</p> <p>Kulit batang <em>Garcinia cowa</em> Roxb. memiliki kandungan aktif yang memiliki bioaktivitas sebagai anti bakteri terhadap bakteri <em>Staphylococcus aureus</em> yang dapat memicu munculnya jerawat. Pada penelitian ini akan dilakukan formulasi ekstrak kulit batang <em>Garcinia cowa</em> Roxb. dan pengujian aktivitasnya terhadap bakteri<em> Staphylococcus aureus</em>. Gel ekstrak kulit batang <em>Garcinia cowa</em> Roxb. dibuat dengan konsentrasi 1 dan 5%. Metode pengujian anti bakteri yang digunakan adalah metode sumuran. Hasil yang didapat adalah gel ekstrak kulit batang <em>Garcinia cowa</em> Roxb. memiliki karakteristik yang baik dengan parameter organoleptis, homogenitas, pH dan daya sebar. Gel ekstrak kulit batang <em>Garcinia cowa</em> Roxb. memiliki aktivitas anti bakteri terhadap bakteri <em>Staphylococcus aureus</em>.</p> Irene Puspa Dewi Verawty Verawty Diana Aulia Fadilla Tuty Taslim ##submission.copyrightStatement## 2023-10-02 2023-10-02 8 2 2 18 PENENTUAN NILAI SUN PROTECTION FACTOR (SPF) EKSTRAK DAUN, BUNGA, BUAH DAN AKAR SENDUDUK (Melastoma malabathricum L) http://jurnal3.akfarprayoga.ac.id/index.php/JAFP/article/view/107 <h1>Abstrak</h1> <p>&nbsp;</p> <p><em>Senduduk (Melastoma malabathricum L) merupakan tanaman obat tradisional yang tersebar luas di Sumatera Barat. Tanaman senduduk mengandung senyawa fenolik dan flavonoid yang dapat berfungsi sebagai tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi tabir surya dari ekstrak daun, bunga, buah dan akar tanaman senduduk dengan menggunakan parameter nilai Sun Protection Factor (SPF). Ekstraksi sampel tanaman dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Penentuan nilai SPF (Sun Protection Factor) secara in vitro dengan metode Mansyur menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 250 ppm ekstrak etanol daun sensit mempunyai nilai SPF sebesar 14,04 (perlindungan maksimal), ekstrak etanol bunga sensit memiliki nilai SPF sebesar 8,94 (perlindungan maksimal), ekstrak etanol buah sensit memiliki nilai SPF sebesar 9,12. (perlindungan maksimum) dan ekstrak etanol akar sensit memiliki nilai SPF 2 (perlindungan minimum).</em></p> Verawati Verawati Nessa Nessa Siska Verdalina ##submission.copyrightStatement## 2023-10-02 2023-10-02 8 2 19 24 UJI KESERAGAMAN BOBOT SERBUK BAGI YANG DIRACIK OLEH TTK YANG BEKERJA DI BEBERAPA APOTEK DI KOTA PADANG http://jurnal3.akfarprayoga.ac.id/index.php/JAFP/article/view/109 <h1>Abstrak</h1> <p>&nbsp;</p> <p>Proses meracik serbuk bagi di apotek dilakukan secara visual sehingga dapat menyebabkan bobot serbuk bagi tiap bungkus berbeda dan memperoleh dosis yang berbeda-beda. Untuk melihat perbedaan dosis dibuktikan melalui Uji Keseragaman Bobot. Telah dilakukan penelitian mengenai Uji keseragaman bobot serbuk bagi yang diracik oleh TTK yang bekerja di beberapa apotek di Kota Padang. Tujuan penelitian Untuk mengetahui apakah serbuk bagi yang diracik oleh TTK di kota Padang memenuhi keseragaman bobot atau tidak. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif. Hasil dari data Keseragaman Bobot TTK yang bekerja dibeberapa apotek di kota Padang, sediaan serbuk bagi sampel yang diambil&nbsp; dari 3 apotek di kota Padang. Dari 9 sampel yang diteliti hanya ada 1 sampel serbuk bagi yang memenuhi keseragaman bobot menurut Farmakope Indonesia Edisi III (FI III).</p> Verawaty Verawaty Irene Puspa Dewi Elfrida Nanda ##submission.copyrightStatement## 2023-10-02 2023-10-02 8 2 25 29 PENGGUNAAN SARI UMBI UBI UNGU (Ipomea batatas L) SEBAGAI PENDETEKSI BORAKS PADA BAKSO KUAH DI DESA PANDAU JAYA SIAK HULU http://jurnal3.akfarprayoga.ac.id/index.php/JAFP/article/view/112 <h1>Abstrak</h1> <p>&nbsp;</p> <p>Salah satu jenis makanan olahan daging yang telah dicampur bumbu-bumbu lainnya yang dibentuk berupa bola-bola, dikenal dengan istilah bakso merupakan makanan yang banyak digemari oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi &nbsp;kandungan &nbsp;boraks dalam bakso yang dijual &nbsp;di Desa Pandau Jaya Siak Hulu dengan sari umbi ubi ungu (<em>Ipomea batatas</em> L) dan kertas kurkumin (turmerik). Umbi ubi ungu mempunyai senyawa antosianin yang dapat memecah boraks menjadi asam boraks yang menghasilkan perubahan warna menjadi biru kehitaman. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode <em>sensus sampling</em>. Hasil penelitian uji sensitivitas boraks dengan variasi konsentrasi (5%,2,5%,1,25%,1%,0,5%) menggunakan kertas tumerik menunjukan bahwa terjadi perubahan warna menjadi merah bata, sedangkan dengan sari umbi ubi ungu perubahan warna biru kehitaman, semakin tinggi kandungan &nbsp;boraks maka warna yang dihasilkan semakin pekat. Hasil pengujian 10 sampel bakso kuah menunjukan bahwa sampel bakso tidak menunjukkan perubahan warna biru kehitaman,&nbsp; Sampel dimasukkan kertas tumerik&nbsp; tidak terjadi perubahan warna&nbsp; merah bata. Kesimpulannya sampel tidak mengandung boraks, karena tidak ada perubahan warna pada saat dimasukkan kertas tumerik dan sari umbi ubi ungu. Dari hasil yang diperoleh membuktikan bahwa sari umbi ubi ungu dapat mendeteksi keberadaan boraks pada bakso kuah</p> Emma Susanti Said Ramadhan Armon Fernando Melzi Octaviani ##submission.copyrightStatement## 2023-10-02 2023-10-02 8 2 30 35