Peresepan Obat Dispepsia di Apotek Kharisma Semarang Pasca Gelombang Kedua Covid-19

  • Fef Rukminingsih Politeknik Katolik Mangunwijaya, Semarang, Indonesia
  • Daisy Ariani Politeknik Katolik Mangunwijaya, Semarang, Indonesia
  • Paulina Maya Octasari Politeknik Katolik Mangunwijaya, Semarang, Indonesia
Keywords: Dispepsia, Peresepan, Apotek Kharisma Semarang

Abstract

Abstrak

Dispepsia dideskripsikan sebagai gejala gangguan pencernaan yang menyebabkan rasa tidak nyaman, mual dan muntah. Gejala umum yang juga muncul adalah rasa perih, kembung, dan panas di daerah perut bagian atas.  Pasca pandemic Covid-19 gelombang kedua, terjadi peningkatan resep untuk pasien dyspepsia di Apotek Kharisma Semarang. Apotek Kharisma merupakan salah satu apotek besar di Kota Semarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola peresepan obat dispepsia di Apotek Kharisma Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan  menggunakan data retrospektif. Data yang digunakan adalah lembar resep pasien dispepsia yang berumur 18-65 tahun, periode Agustus-Desember 2021. Data yang diambil meliputi umur, jenis kelamin, nama obat dan pemakaiannya. Data kemudian di analisis secara kualitatif  dan kuantitatif. Jumlah resep yang diperoleh sebanyak 495 lembar resep. Jumlah pasien perempuan sebanyak 322 (65,05%). Sebagian besar berumur lebih dari 36 tahun sebanyak 338 pasien (68,28%). Sebanyak 409 pasien (82,63%) mendapat terapi tunggal, sebanyak 26 pasien (5,25%) mendapat terapi kombinasi 2 obat dan sebanyak 60 pasien (12,12%) mendapat terapi kombinasi 3 obat. Ada 14 jenis obat dyspepsia yang diresepkan yang berasal dari 7 golongan obat. Jenis obat yang paling banyak diresepkan adalah antasida baik untuk pemakaian tunggal maupun kombinasi. Kombinasi 2 obat yang paling banyak digunakan adalah antasida dan golongan prokinetik. Antasida juga dikombinasikan dengan penghambat pompa H+ dan H2 blocker sebagai jenis 3 kombinasi obat terbanyak digunakan.

Author Biographies

Fef Rukminingsih, Politeknik Katolik Mangunwijaya, Semarang, Indonesia

Politeknik Katolik Mangunwijaya, Semarang, Indonesia

Daisy Ariani, Politeknik Katolik Mangunwijaya, Semarang, Indonesia

Politeknik Katolik Mangunwijaya, Semarang, Indonesia

Paulina Maya Octasari, Politeknik Katolik Mangunwijaya, Semarang, Indonesia

Politeknik Katolik Mangunwijaya, Semarang, Indonesia

Published
2024-10-07
How to Cite
Rukminingsih, F., Ariani, D., & Octasari, P. (2024). Peresepan Obat Dispepsia di Apotek Kharisma Semarang Pasca Gelombang Kedua Covid-19. JAFP (Jurnal Akademi Farmasi Prayoga), 8(1), 7-11. https://doi.org/https://doi.org/10.56350/jafp.v8i1.35