https://jurnal3.akfarprayoga.ac.id/index.php/JAFP/issue/feed JAFP (Jurnal Akademi Farmasi Prayoga) 2025-06-17T04:32:22+00:00 Verawaty verawaty77@gmail.com Open Journal Systems <p>Jurnal Akademi Farmasi Prayoga (JAFP)&nbsp; merupakan jurnal yang dikelola oleh Program Studi D3 Farmasi Akademi Farmasi Prayoga Padang. JAFP terbit 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu pada bulan Mei dan November setiap tahunnya. JAFP menerima naskah penelitian (<em>research article</em>) dan review (<em>review article</em>) dalam bidang seputar kefarmasian, baik mengenai sains farmasi maupun farmasi komunitas. Cakupan dalam bidang sains farmasi yaitu Biologi Farmasi dan Farmakognosi, Kimia Farmasi, Farmasetika, Farmakologi dan Toksikologi, dan juga Bioteknologi. Cakupan dalam bidang farmasi komunitas yaitu Farmasi Rumah Sakit, Farmasi Klinis, Farmasi Komunitas, Manajemen Farmasi, dan Farmasi Sosial.</p> https://jurnal3.akfarprayoga.ac.id/index.php/JAFP/article/view/7 Pengaruh Tingkat Kematangan Daun Terhadap Potensi Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura L) Menggunakan Metoda DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazlyl) 2025-06-12T14:18:09+00:00 Krisyanella Krisyanella ellaunand@gmail.com Windi Devana Bestari windibestana@gmail.com Dira Irnameria diraernamia@gmail.com Avrilya Iqoranny Susilo avrilyasusilo@gmail.com Resva Meinisasti resvameinisasti@gmail.com <h1>Abstrak</h1> <p>&nbsp;</p> <p>Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat dan memperlambat reaksi oksidasi untuk menangkal radikal bebas . Sejumlah penelitian telah dilakukan terhadap Daun kersen (<em>Muntingia calabura L</em>), dan menunjukkan bahwa daun ini memiliki aktivitas antioksidan yang baik. Daun kersen mengandung beberapa senyawa metabolit yang memiliki aktivitas antioksidan antara lain ialah flavonoid, tanin, saponin, alkaloid dan fenol. Umur atau tingkat kematangan daun dapat mempengaruhi&nbsp; aktivitas antioksidan. Hal ini dikarenakan oleh adanya perbedaan konsentrasi dari metabolit sekunder yang terkandung dalam daun tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antivitas antikosidan antara Daun kersen (<em>M. calabura</em> L) berusia tua dan muda. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kersen memiliki aktivitas antioksidan yang tergolong sangat kuat (IC50 ≤ 50 ppm).&nbsp; Daun kersen muda memiliki IC50 sebesar 47,579 ppm dan daun kersen tua memiliki IC50 sebesar 28,496 ppm. Nilai IC50 yang semakin kecil maka menunjukkan semakin tingginya aktivitas antioksidan, karena dalam jumlah kecil dapat memberikan penghambatan terhadap aktivitas radikal bebas sebesar 50%. Dari hasil yang diperoleh, menunjukkan bahwa tingkat kematangan daun mempengaruhi aktivitas antioksidan. Daun kersen (<em>Muntingia calabura L</em>) tua memiliki daya antioksidan yang lebih baik dibandingkan dengan daun muda</p> 2025-04-14T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal3.akfarprayoga.ac.id/index.php/JAFP/article/view/10 PENGARUH PENYULUHAN KOSMETIK BERBAHAN BERBAHAYA DENGAN METODE LEMBAR BALIK TERHADAP PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI DESA DAYAH SYAREF PIDIE 2025-06-17T04:32:22+00:00 Burdah Burdah burdah@poltekkesaceh.ac.id Ulyafadilla Ulyafadilla Ulyafadilla@gmail.com Amelia Sari ameliasari@gmail.com Ernita Silviana ernitasilviana@gmail.com Maria Irwan mariairwan@gmail.com Nizan Mauyah nizanmauyah@gmail.com <h1>Abstrak</h1> <p>&nbsp;</p> <p>Penelitian ini dilatar belakangi oleh maraknya produk kosmetik yang muncul di pasaran dan media iklan, yang dapat memicu trend di kalangan ibu rumah tangga yang memiliki keinginan tampil cantik dan menarik yang dilakukan secara instan tanpa mengetahui informasi terhadap produk yang digunakan. Kosmetik yang beredar berbagai bentuk sediaan serta kandungan bahan kimia berbahaya. Mulai dari merkuri, hidroquinon hingga asam retinoat. Sehingga banyak dari kalangan ibu rumah tangga yang menggunakan kosmetik tanpa mengetahui efek bahaya yang ditimbulkan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang kosmetik yang aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya di Desa Dayah Syaref, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan teknik pengambilan sampel ialah total sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang dibuktikan dengan Uji T Dependent, diperoleh hasil, nilai p value yaitu sebesar 0.000 lebih kecil dari nilai alfa yaitu α = 0.05 (p&lt;0,05). Dapat disimpulkan bahwa penyuluhan kosmetik yang bebas dari bahan kimia berbahaya dengan menggunakan metode lembar balik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan ibu rumah tangga di Desa dayah Syaref Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie.</p> 2025-04-14T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal3.akfarprayoga.ac.id/index.php/JAFP/article/view/11 Uji SPF Krim Tabir Surya dengan Penambahan Bahan Alam Ekstrak Biji Kopi Arabika (Coffea arabica L.) 2025-06-17T04:32:21+00:00 Resva Meinisasti resva@poltekkesbengkulu.ac.id Krisyanella Krisyanella Krisyanella@gmail.com Mardhah Sastri Utami mardhahsastriutami@gmail.com <p>&nbsp;</p> <h1>Abstrak</h1> <p>&nbsp;</p> <p>Perlindungan kulit untuk mengatasi paparan sinar matahari adalah dengan penggunaan krim tabir surya. Krim yang digunakan sekarang ini dari bahan-bahan kimia yang sudah memiliki <em>Sun Protecting Factor</em> (SPF). SPF digunakan untuk mengetahui nilai dari tabir surya dapat melindungi kulit karena paparan matahari. Penambahan bahan-bahan alami dapat digunakan untuk meningkatan nilai SPF pada tabir surya. Tumbuhan biji kopi arabika (<em>Coffea arabika L</em>.) digunakan sebagai minuman, pengobatan, dan kosmetik. Kandungan antioksidan dalam kopi membantu melindungi kulit dari sinar matahari. Peneliti mengembangkan &nbsp;formulasi ekstrak biji kopi arabika sebagai tambahan dalam krim tabir surya untuk meningkatkan nilai SPFnya. <strong>Tujuan Penelitian</strong>: menentukan nilai kadar SPF tabir &nbsp;surya dengan ekstrak etanol biji kopi arabika pada krim tabir surya dengan berbagai konsentrasi. <strong>Metode:</strong> penelitian menggunakan metode eksperimen dengan beberapa konsentrasi ekstrak etanol biji arabika yaitu 0,1%, 0,2%, dan 0,3%. penelitian &nbsp;meguji homogenitas, kadar pH, organoleptis, dan nilai SPF. <strong>Hasil:</strong> Ekstrak etanol biji kopi arabika dengan konsentrasi 0,1% tidak termasuk mencapai nilai minimal SPF yaitu mendapatkan nilai SPF &lt;2, dan tabir surya dengan ekstrak etanol biji kopi arabika konsentrasi 0,2% dan 0,3% termasuk dalam ketentuan nilai SPF karena nilai SPF antara 2-4 <strong>Kesimpulan:</strong> Tabir surya dengan ekstrak biji kopi arabika konsentrasi 0.2% dan 0,3% didapatkan nilai SPF sekitar 2-4 yang dapat berpotensi sebagai krim tabir surya dengan campuran bahan alam.</p> 2025-04-14T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal3.akfarprayoga.ac.id/index.php/JAFP/article/view/14 Hubungan Faktor Sosiodemografi Masyarakat Terhadap Pengetahuan dan Penggunaan Obat Generik 2025-06-17T04:32:21+00:00 Chairunnisa Chairunnisa chairunnisa@poltekkesaceh.ac.id Sarrah Sarrah sarrah@gmail.com <h1>Abstrak</h1> <p>&nbsp;</p> <p>Pengetahuan masyarakat mengenai obat merupakan faktor penting untuk mencegah dampak negatif bagi kesehatan individu maupun lingkungan. Dalam rangka mendukung hal tersebut, pemerintah menyalurkan obat generik untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor sosiodemografi terhadap tingkat pengetahuan dan penggunaan obat generik. Faktor sosiodemografi yang ditinjau dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan <em>cross sectional</em> yang dilakukan di Gampong Bambi Cempala Kuneng Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Tingkat pengetahuan dibagi menjadi tiga kategori yaitu “Baik”, “Cukup”, dan “Kurang”. Sedangkan kategori pada tingkat penggunaan yaitu “Sering”, Kadang-kadang”, dan “Jarang”. Data dianalisis menggunakan <em>Chi-square</em> (<em>p-value</em> &lt; 0,05). Sampel pada penelitian ini ditetapkan berdasarkan rumus Slovin sebanyak 87 responden. Hasil penelitian diperoleh tidak ada hubungan antara faktor jenis kelamin terhadap tingkat pengetahuan (<em>p-value</em> 0,635) dan penggunaan (<em>p-value</em> 0,790) obat generik. Hasil ini berbanding dengan pada faktor pendidikan dimana diperoleh ada hubungan terhadap tingkat pengetahuan dan penggunaan (<em>p-value</em> 0,000). Sedangkan pada faktor usia dan pekerjaan diperoleh hanya memiliki hubungan pada tingkat pengguaan obat generik (<em>p-value</em> 0,023 dan 0,002) dan tidak ada hubungan dengan tingkat pengetahuan (<em>p-value</em> 0,078 dan 0,150). Penelitian ini menunjukkan bahwa masih rendahnya pengetahuan responden tentang obat generik akan tetapi tidak memengaruhi tingkat penggunaan obat generik. Hal ini disebabkan karena faktor interaksi sosial budaya dan pengalaman dimana responden tetap memilih menggunakan obat generik walaupun pengetahuan terkait obat generik masih rendah.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> 2025-04-14T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal3.akfarprayoga.ac.id/index.php/JAFP/article/view/16 PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL RAMBUT JAGUNG (Zea mays) TERHADAP GANGGUAN FUNGSI GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN 2025-06-17T04:32:20+00:00 Nessa Nessa nessa91nessa@gmail.com <h1>ABSTRAK</h1> <h1>&nbsp;</h1> <p>Bangsa Indonesia telah banyak mengenal dan memanfaatkan tumbuhan alam sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi masalah kesehatan. Salah satunya adalah rambut jagung yang telah banyak diteliti sebagai kandidat obat karena mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder seperti fenol dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian ekstrak etanol rambut jagung terhadap gangguan fungsi organ ginjal. Penelitian ini menggunakan tikus putih jantan sebanyak 20 ekor yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, dosis 500 mg/kgBB, 1000 mg/kgBB dan 2000 mg/kgBB. Parameter yang diamati yaitu kadar ureum, kadar kreatinin, rasio berat organ ginjal secara makroskopis dan pemeriksaan histopatologi. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan uji ANOVA satu arah dan dua arah kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan kadar ureum dan kreatinin serta mempengaruhi rasio berat organ ginjal dan gambaran histopatologi ginjal. Hasil rata-rata pemeriksaan kadar ureum pada hari ke-21 secara berturut-turut adalah 19,32 mg/dl, 31,00 mg/dl, 45,2 mg/dl, 51,44 mg/dl. Sedangkan hasil rata-rata pemeriksaan kadar kreatinin pada hari ke-21 secara berturut-turut adalah 0,9 mg/dl, 6,58 mg/dl, 12,72 mg/dl, 13,38 mg/dl. Hasil rata-rata perhitungan rasio berat organ ginjal secara berturut-turut adalah 0,68%, 0,72%, 0,88%, 0,97%. Hasil analisis ANOVA dua arah terhadap kadar ureum dan kreatinin yaitu terdapat perbedaan secara siginifikan (p&lt;0,05). Hasil analisis ANOVA satu arah terhadap rasio berat organ ginjal terdapat perbedaan secara signifikan antar kelompok uji dengan (p&lt;0,05). Gambaran histopatologi memperlihatkan adanya tanda kerusakan terutama pada dosis yang paling tinggi (2000 mg/kgBB). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol rambut jagung dosis tinggi 2000 mg/kgBB berpotensi menimbulkan kerusakan terhadap organ ginjal.</p> 2025-04-14T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal3.akfarprayoga.ac.id/index.php/JAFP/article/view/17 FORMULASI SEDIAAN MASKER GEL PEEL OFF EKSTRAK ETANOL UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) 2025-06-17T04:32:19+00:00 Maria Irwani mariairwani35@gmail.com Ina Safitri Desiana inasafitrid@gmail.com Nurmalia Zakaria nurmaliazakaria@gmail.com Amelia Sari ameliasari@gmail.com <h1>Abstrak</h1> <p>Ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea</p> <p>batatas L.) yang memiliki aktivitas antioksidan dapat diformulasikan menjadi sediaan masker gel peel off untuk melindungi kulit dari paparan radikal bebas dengan meredam dampak negatif dan menghambat reaksi oksidasi, sehingga membantu memperlambat proses penuaan dini. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil uji antioksidan ekstrak mentah ubi jalar ungu memiliki nilai IC50 (inhibition concentration) yang menunjukkan aktivitas sangat kuatbandingkan dengan ekstrak kukus dan rebus dengan di dapatkannya nilai IC50 yaitu ekstrak mentah sangat kuat (5,00 mg/L) dibandingkan kukus (47,82 mg/L) dan rebus (86,22 mg/L). Masker gel <em>peel off</em> mempunyai beberapa keuntungan yaitu sediaannya berbentuk gel yang sejuk saat diaplikasikan dan dapat membersihkan wajah secara efektif tanpa harus dibilas. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat formulasi sediaan masker gel <em>peel off</em> ekstrak etanol ubi jalar ungu (<em>Ipomoea batatas</em> L.) dengan variasi konsentrasi 0,1%, 0,3% dan 0,5% yang kemudian dilakukan pengamatan organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, viskositas, iritasi dan waktu mengering. Penelitian ini bersifat eksperimental. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu masker gel <em>peel off</em> ekstrak etanol ubi jalar ungu memiliki warna berturut-turut bening, ungu bening, ungu muda; berbau khas PVA, berbau khas ekstrak; memiliki susunan homogen, pH, iritasi, daya sebar, waktu mengering dan uji viskositas yang memenuhi persyaratan. Berdasarkan hasil uji menunjukkan bahwa yang memenuhi persyaratan adalah sediaan F1 dengan konsentrasi 0,1%.</p> 2025-06-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##